Pemandangan Gunung Fuji dan Pohon Maple Daun Merah

Pemandangan Gunung Fuji dan Pohon Maple Daun Merah

Monday, March 2, 2015

Sekilas Tentang Kimigayo: Kontroversi Kimigayo


Seorang musisi populer Jepang sedang menyanyikan Kimigayo pada even resmi


Sejak akhir Perang Dunia II telah muncul kritik terhadap lagu kebangsaan, karena hubungannya terhadap paham militerisme dan makna kiasan penyembahan kaisar sebagai dewa, yang menurut sebagian orang tidak sesuai dengan adab masyarakat yang demokratis. Keberatan yang sama juga diberikan terhadap versi bendera nasional Japang yang sekarang, dan kadang-kadang terjadi demonstrasi yang ditujukan terhadap keduanya.

Pada tahun 1999, pemerintah Jepang menyetujui undang-undang mengenai bendera nasional dan lagu kebangsaan, yang menetapkan Kimigayo sebagai lagu kebangsaan dan Hinomaru sebagai bendera nasional. Pemerintah menyatakan pada saat persetujuan undang-undang tersebut bahwa lirik lagu kebangsaan adalah harapan atas Jepang yang damai dengan kaisar sebagai lambang persatuannya. Sekolah-sekolah banyak terlibat konflik atas kewajiban pada lagu kebangsaan dan bendera tersebut. Sejak 23 Oktober 2003, 410 guru dan pekerja sekolah telah dihukum karena menolak untuk berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan seperti yang diperintahkan oleh kepala sekolah. Hal ini telah menjadi kepala berita di berbagai suratkabar.

Dewan Pendidikan Tokyo menetapkan agar lagu kebangsaan dinyanyikan dan bendera dikibarkan pada berbagai acara di sekolah-sekolah negeri di metropolitan Tokyo, dan agar guru-guru sekolah menghormati keduanya (misalnya dengan berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan) atau menghadapi risiko kehilangan pekerjaan.Meskipun protes telah diajukan dengan argumentasi bahwa peraturan tersebut melanggar Konstitusi Jepang, namun Dewan berpendapat bahwa karena sekolah-sekolah tersebut lembaga milik pemerintah, maka para karyawan mempunyai kewajiban untuk mengajarkan siswa-siswa bagaimana menjadi warga negara Jepang yang baik. Katsuhisa Fujita, seorang pensiunan guru di Tokyo, pada tahun 2006 diancam dengan pidana penjara dan akhirnya didenda sebesar ¥ 200.000 (kira-kira Rp. 20.000.000,-). Ia dituduh mengganggu upacara kelulusan di Sekolah Menengah Atas Itabashi, dengan cara mengajak para hadirin untuk tetap duduk saja selama lagu kebangsaan dimainkan.

Sebagai cara untuk menghindari hukuman, para guru yang menentang kewajiban menyanyikan lagu kebangsaan telah mencoba untuk menyebarkan berbagai parodi lirik berbahasa Inggris di seantero Jepang dan melalui internet. Satu versi parodi yang populer ialah mengubah "Kimi ga yo wa" menjadi "Kiss me girl, your old one", sehingga memungkinkan orang-orang menyanyikannya namun tetap tidak terdeteksi di tengah orang banyak. Ada pula bias politik pada beberapa versi lirik berbahasa Inggris, yaitu dapat dianggap mengindikasikan mengenai wanita penghibur.

sumber: id.wikipedia.org

No comments:

Post a Comment