Pemandangan Gunung Fuji dan Pohon Maple Daun Merah

Pemandangan Gunung Fuji dan Pohon Maple Daun Merah

Wednesday, March 11, 2015

Festival Matsuri Terbesar Di Jepang : Sejarah Tenjinmatsuri


Gambar : Tenjinmatsuri

Perayaan Tenjinmatsuri dimulai pada tanggal 1 Juni tahun 951. Pada saat itu, perayaan dibuka dengan ritual menghanyutkan kamihoko (pedang dengan mata di kedua sisi) di sungai Ōkawa. Lokasi perayaan ditentukan berdasarkan tempat tersangkutnya kamihoko yang dihanyutkan air sungai. Penghanyutan kamihoko merupakan asal usul ritual Hokonagashi yang dilakukan sampai sekarang ini. Puncak perayaan berupa prosesi perahu berasal dari ritual Hokonagashi yang menentukan lokasi perayaan di tengah sungai.
Pada zaman Azuchi Momoyama, Toyotomi Hideyoshi menghadiahkan alat musik Taiko untuk digunakan dalam perayaan. Pada tahun-tahun terakhir era Kanei, ritual Hokonagashi tidak dapat dilakukan karena tempat ritual dijadikan pasar ikan dan sebagai gantinya ditampilkan Danjiri (float) yang merupakan asal usul prosesi darat yang dikenal sekarang ini. Pada tahun 1649, penarikan undian untuk menentukan urutan Danjiri mulai dilakukan agar orang tidak berlomba-lomba menarik masuk Danjiri ke dalam kuil Osaka Temmangu. Pada tahun akhir era Kanbun (awal tahun 1670-an) lokasi perayaan Tenjinmatsuri dipindahkan ke Ebisujima.
Pada era Genroku (1688-1703), boneka berpakaian tradisional dengan tinggi 2 meter yang disebut O-mukae ningyo mulai dipasang di atas lunas perahu yang mengikuti prosesi perahu. Pada saat itu, Tenjinmatsuri konon mulai disebut sebagai salah satu dari tiga festival terbesar di Jepang. Kemegahan Tenjinmatsuri sudah dicatat dalam novel kisah perjalanan dari Edo ke Kyoto dan Osaka yang berjudul "Tōkai dōchū hizakurige" terbitan tahun 1802-1822. Tenjimatsuri juga sudah dikisahkan dalam novel berjudul "Seken munazanyō" (1682).
Pada tahun pertama era Keiō (1865), Tenjinmatsuri tidak dapat diselenggarakan karena shogun Tokugawa Iemochi sedang memimpin operasi Penaklukan Chōshū dari Istana Osaka. Sejak itu, penyelenggaraan Tenjinmatsuri dibekukan dari tahun 1866 hingga tahun 1870.
Tenjinmatsuri kembali diselenggarakan pada tahun 1871 sesudah berakhirnya kekacauan yang mengiringi Restorasi Meiji. Prosesi perahu tidak dilakukan mulai tahun 1874 hingga tahun [[1880] akibat perbaikan bangunan kuil utama dan berjangkitnya wabah penyakit kolera. Pada masa itu, Tenjimatsuri dalam hanya bentuk prosesi darat juga pernah beberapa kali diselenggarakan. Tenjinmatsuri juga pernah berkali-kali dibatalkan akibat wafatnya Kaisar Meiji dan meluapnya permukaan air sungai.
Pada tahun 1930, ritual Hokonagashi kembali dihidupkan atas saran seorang penulis terkenal bernama Kema Namboku. Tenjinmatsuri lagi-lagi tidak diselenggarakan dari tahun 1938 hingga tahun 1948 akibat Perang Sino-Jepang II dan Perang Dunia II. Pada tahun 1949, Tenjinmatsuri kembali dihidupkan, tapi prosesi perahu tidak dapat dilakukan karena perahu tidak bisa lewat di bawah jembatan akibat tanah yang amblas.
Pada tahun 1953, Tenjinmatsuri dapat diselenggarakan seperti biasa tetapi perahu berlayar berlawanan dengan arus sungai. Prosesi perahu tidak dilaksanakan akibat krisis minyak tahun 1974. Sesuai dengan perkembangan zaman, prosesi Girl Mikoshi yang menampilkan wanita muda dimulai tahun 1981. Pada tahun 1994, pertunjukan festival Tenjimatsuri dalam skala kecil pernah diselenggarakan di Brisbane.
Pada tahun 2003, penyelenggaraan pesta kembang api Suito-sai yang merupakan acara tahunan di Osaka digabung dengan perayaan Tenjinmatsuri, sehingga pesta kembang api menjadi lebih meriah.

Sumber : id.wikipedia.org

No comments:

Post a Comment