Pemandangan Gunung Fuji dan Pohon Maple Daun Merah

Pemandangan Gunung Fuji dan Pohon Maple Daun Merah

Saturday, February 28, 2015

Kekaisaran Jepang: Kaisar Meiji, Kaisar Jepang ke-122

Kaisar Meiji


Kaisar Meiji ( 明治天皇 Meiji Tenno?, lahir di Kyoto, 3 November 1852 – meninggal di Tokyo, 30 Juli 1912 pada umur 59 tahun), atau Meiji Agung (明治 大帝 Meiji-Taitei?), adalah kaisar Jepang ke-122 sesuai urutan tradisional suksesi, memerintah dari 3 Februari 1867 sampai meninggal dunia. Dia memimpin bangsa yang bangkit dari keshogunan feodal menjadi kekuatan dunia.
Nama pribadinya adalah Mutsuhito (睦仁?). Di luar Jepang ia disebut Mutsuhito atau Kaisar Mutsuhito. Di Jepang, sebutannya Kaisar Meiji karena kaisar Jepang yang sudah almarhum hanya disebut dengan nama anumerta.
Pada saat kelahirannya pada tahun 1852, Jepang adalah negara feodal yang terisolasi dan berada dalam keadaan praindustri, didominasi oleh pemerintah diktatorial militer Keshogunan Tokugawa dan daimyo yang memerintah Jepang menjadi lebih dari 250 domain terdesentralisasi. Pada saat kematiannya pada tahun 1912, Jepang telah menjalani revolusi politik, sosial, dan industri di dalam negeri (lihat Restorasi Meiji), dan muncul sebagai salah satu kekuatan besar di panggung dunia.
Artikel New York Times mengenai pemakaman kenegaraan Kaisar Meiji ditutup dengan pernyataan, "Kontras antara iringan yang mendahului mobil jenazah dan iringan yang mengikutinya memang sangat mencolok. Yang di depan itu Jepang lama, setelah itu menyusul Jepang yang baru.

Sumber : id.wikipedia.org

Sejarah Klasik Jepang Era Muromachi: Zaman Sengoku

Lukisan kuno tentang perang Kawanakajima era Sengoku


Zaman Sengoku (戦国時代 sengoku jidai?, zaman negara-negara berperang) (sekitar1493 - sekitar 1573) adalah salah satu pembagian periode dalam sejarah Jepang yang dimulai sekitar tahun 1493 Peristiwa Meiōnoseihen (pergolakan di dalam klan Ashikaga untuk menentukan pewaris jabatan shogun) sampai shogun ke-15 Ashikaga Yoshiaki ditaklukkan oleh Oda Nobunaga yang menandai akhir zaman Muromachi dan mengawali zaman Azuchi Momoyama. Zaman Sengoku adalah akhir dari zaman Muromachi. Ada juga pendapat yang mengatakan zaman Azuchi Momoyama atau disebut juga zaman Shokuhō (織豊時代shokuhō jidai, zaman Oda Nobunaga-Toyotomi Hideyoshi) sudah dimulai sejak Oda Nobunaga mulai bertugas di Kyoto sebagai pengikut Ashikaga Yoshiaki

Bendera Nasional Jepang

Gambar : Bendera Jepang

Bendera nasional Jepang memaparkan lingkaran merah di tengah bidang putih. Bendera ini secara resmi disebut Nisshōki (日章旗, "bendera simbol matahari") dalam bahasa Jepang, secara umum dikenal sebagai Hinomaru (日の丸, "lingkaran matahari").
Bendera Nisshōki dinobatkan sebagai bendera nasional diumumkan dan berlaku sejak tanggal 13 Agustus 1999. Meskipun pada masa sebelumnya tak ada undang-undang mengenai bendera nasional, bendera lingkaran matahari telah menjadi bendera nasional Jepang secara de facto. Dua maklumat dikeluarkan pada tahun 1870 oleh Daijō-kan, badan pemerintahan pada awal Zaman Meiji, yang masing-masing memiliki ketentuan mengenai rancangan bendera nasional. Bendera lingkaran matahari dipakai sebagai bendera nasional untuk kapal-kapal dagang menurut Maklumat No. 57 tahun 3 Meiji (dikeluarkan pada 27 Februari 1870), dan sebagai bendera nasional yang digunakan oleh Angkatan Laut menurut Maklumat No. 651 tahun 3 Meiji (dikeluarkan pada 27 Oktober 1870). Penggunaan Hinomaru sangat dibatasi selama awal zaman pendudukan Amerika di Jepang setelah Perang Dunia II; pembatasan tersebut kemudian diringankan.

Motif Hinomaru digunakan pada bendera-bendera daimyo dan samurai. Menurut sejarah kuno Shoku Nihongi, Kaisar Mommu menggunakan sebuah bendera berlambang matahari di istananya pada tahun 701, dan itu merupakan catatan pertama tentang penggunaan bendera bermotif matahari di Jepang. Bendera tertua yang masih ada disimpan di kuil Unpō-ji, Kōshū, Yamanashi, yang dibuat sebelum abad ke-16, dan sebuah legenda kuno menceritakan bahwa bendera itu disimpan di kuil tersebut oleh Kaisar Go-Reizei pada abad ke-11. Selama Restorasi Meiji, lingkaran matahari dan Bendera Matahari Terbit dalam Angkatan Laut Kekaisaran Jepang menjadi simbol utama bagi Kekaisaran Jepang. Poster propaganda, buku, dan film memperlihatkan bendera tersebut sebagai tanda kebanggaan dan patriotisme. Di rumah warga Jepang, masyarakat diwajibkan untuk mengibarkan bendera tersebut selama hari libur nasional, hari raya, dan hari-hari tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.

Bagi sebagian orang Jepang, bendera tersebut melambangkan Jepang, dan tidak terganti. Namun, bendera tersebut tidak sering dikibarkan di Jepang karena keterkaitannya dengan ultranasionalisme. Penggunaan bendera tersebut dan lagu kebangsaan Kimigayo menjadi topik perdebatan di sekolah-sekolah Jepang sejak akhir Perang Dunia II (Perang Pasifik). Perselisihan tentang penggunaan bendera tersebut telah menyebabkan protes dan tuntutan. Bagi warga Okinawa, bendera tersebut melambangkan peristiwa Perang Dunia II dan pendudukan tentara AS pada masa berikutnya. Bagi beberapa negara yang pernah diduduki oleh Jepang, bendera tersebut adalah simbol agresi dan imperialisme. Hinomaru digunakan sebagai alat untuk melawan bangsa-bangsa yang pernah diduduki untuk tujuan intimidasi—menegaskan keunggulan Jepang—atau penaklukan. Meskipun mengandung makna tidak menyenangkan, ulasan-ulasan dari Barat dan Jepang mengklaim bahwa bendera tersebut adalah simbol yang teguh dan abadi bagi Jepang. Beberapa panji-panji militer Jepang berdasarkan pada Hinomaru, termasuk panji-panji angkatan laut dengan tampilan matahari bersinar. Hinomaru juga berfungsi sebagai pola acu bagi bendera Jepang lainnya yang digunakan untuk kalangan umum atau swasta.

Sumber : id.wikipedia.org

Friday, February 27, 2015

Sejarah Klasik Jepang Era Muromachi: Kemunduran Istana Selatan

 
Lukisan kuno tentang zaman Muromachi

 

Kemunduran Istana Selatan


Kekuatan Istana Selatan semakin melemah setelah sejumlah panglima militer Istana Selatan gugur secara berturut-turut hingga tahun 1338. Nawa NagatoshiYūki ChikamitsuChigusa Tadaaki, dan Kitabatake Akiie, serta Nitta Yoshisada semuanya tewas. Di pihak yang berseberangan, kekuatan militer Istana Utara jauh mengungguli kekuatan militer Istana Selatan. DalamPertempuran Shijōnawate 1348, kakak beradik Kusunoki Masatsura-Kusunoki Masatoki (putra Kusunoki Masashige) yang memimpin pasukan Istana Selatan tewas dibunuh Kō no Moronao dari pihak Ashikaga. Pertempuran ini menyebabkan Istana Yoshino jatuh ke tangan musuh. Kaisar Go-Murakami dan para pengikut Istana Selatan melarikan diri ke Anō (sekarang kota Gojō,Prefektur Nara) untuk menutup-nutupi kemerosotan Istana Selatan.

Selanjutnya, perseteruan terjadi antaraAshikaga Tadayoshi (adik Ashikaga Takauji yang ditugaskan sebagai pemimpin pemerintahan) dan Kō no Moronao yang menjabat pengurus klan Ashikaga. Konflik di antara keduanya berpuncak pada zaman Kan-ō (Kannō) menjadi perang saudara yang disebut Kerusuhan zaman Kannō (Kannō no Jōran). Tadayoshi yang tersisih dalam persaingan politik membelot ke pihak Istana Selatan. Putra Ashikaga Takauji bernamaAshikaga Tadafuyu yang dijadikan putra angkat oleh Tadayoshi mengikuti jejak ayah angkatnya, dan membelot ke Istana Selatan. Setelah melarikan diri, Tadafuyu memulai perlawanan dari Kyushu. Kekuatan Istana Selatan mulai pulih setelah pihak yang ikut memperebutkan ibu kota Kyoto semakin banyak. Sejumlah shugo, termasuk Yamana Tokiuji ikut bergabung dan bertempur di pihak Istana Selatan. Kaisar Go-Murakami pindah ke Istana Suminoe (Suminoe-den), atau disebut Istana Shōin (Shōin-den). Istana Suminoe merupakan milik klan Tsumori yang turun-temurun menjadi gūji (kepala pendeta) di kuil Sumiyoshi Taisha yang merupakan pendukung Istana Selatan. Istana Suminoe sewaktu dijadikan markas pihak Istana Selatan disebut Istana Sementara Sumiyoshi (Sumiyoshi Angū). Lokasinya sekarang terletak di distrik Sumiyoshi, Osaka.

Pada tahun 1351, Ashikaga Takauji untuk sementara menyerah kepada Istana Selatan sebagai strateginya dalam menghadapi faksi Ashikaga Tadayoshi. Nama zaman yang digunakan Istana Utara untuk sementara diganti menjadi zaman Shōhei seperti nama zaman yang sedang digunakan Istana Selatan. Pihak militer Istana Selatan memanfaatkan kesempatan untuk bergerak maju ke Kyoto, dan menghantam Ashikaga Yoshiakira. Kyoto jatuh ke tangan Istana Selatan, dan Tiga Harta Suci berhasil dirampas kembali. Sebagai pembalasan, Yoshiakira menghidupkan kembali nama zaman yang digunakan Istana Utara, dan bermaksud merebut kembali Kyoto. Namun ketika mundur dari Kyoto, Istana Selatan menculik Kaisar Kōgon dan Kaisar Kōmyōyang keduanya sudah pensiun (Daijō Tennō), serta Kaisar Sukō (putra Kaisar Kōgon) yang baru saja turun tahta. Ketiga mantan kaisar tersebut dibawa dengan paksa ke Anō. Akibatnya, Kaisar Go-Kōgon (adik Kaisar Sukō, putra Kaisar Kōgon) dari Istana Utara harus naik tahta tanpa adanya Tiga Harta Suci yang sedang dikuasai Istana Selatan.

Sementara itu, Kitabatake Chikafusa dari Istana Selatan berencana untuk mengumpulkan kekuatan militer yang mendukung Istana Selatan di daerah Kanto. Chikafusa dalam keadaan terkepung di Istana Oda, Provinsi Hitachi menulis buku sejarahJinnō Shōtōki. Isi buku tersebut menyatakan Istana Selatan sebagai pemerintah yang sah. Setelah Kaisar Go-Daigo mangkat pada tahun1339, Chikafusa berperan sebagai tokoh berpengaruh di Istana Selatan. Setelah Chikafusa tutup usia pada tahun 1354, Istana Selatan kembali mengalami kemunduran.

Setelah kalah dalam konflik internal keshogunan, Hosokawa Kyōji dan Kusunoki Masanori bergabung dengan Istana Selatan. Keduanya berhasil menduduki Kyoto hingga ditaklukkan pada tahun 1367. Sejak itu pula, Istana Selatan tidak lagi memiliki kekuatan militer yang patut diperhitungkan. Sewaktu shogun Ashikaga Yoshiakira berkuasa di Istana Utara, kekuatan militer Istana Selatan sempat mengalami pasang surut di bawah pimpinan Ōuchi Hiroyo dan Yamana Tokiuji. Setelah shogun Yoshiakira wafat, Keshogunan Muromachi mengangkat Ashikaga Yoshimitsu yang masih berusia 11 tahun sebagai Seii Taishogun. Atas petunjuk pejabat kanrei Hosokawa Yoriyuki yang menjadi wakil shogun Yoshimitsu, perlawanan terhadap Istana Selatan terus gencar dilakukan. Termasuk di antaranya membuat panglima Istana Selatan, Kusunoki Masanori (putra Kusunoki Masashige) berada pihak Istana Utara.

Sumber: id.wikipedia.org

Sejarah Klasik Jepang Era Muromachi: Pendirian Nanboku-Cho

Lukisan Himeyama Castle pada zaman Nanboku Cho

 

 

Pendirian Istana Utara-Istana Selatan


Setelah Kaisar Go-Saga turun tahta pada tahun 1246, keluarga kekaisaran terbelit masalah suksesi, dan terbelah dua menjadi faksi/garis keturunan Jimyō-in dan faksi/garis keturunan Daikaku-ji. Masing-masing faksi dipimpin putra Kaisar Go-Saga. Faksi Jimyō-in merupakan pendukung kaisar ke-89 Kaisar Go-Fukakusa (bertahta 1246-1259), sedangkan faksi Daikaku-ji merupakan pendukung kaisar ke-90 Kaisar Kameyama(bertahta 1259-1274). Berperan sebagai penengah, Keshogunan Kamakuramenggunakan sistem Ryōtōtetsuritsu (kaisar dari masing-masing faksi/garis keturunan dapat naik tahta secara bergantian).

Pada tahun 1333, Kaisar Go-Daigo dari faksi Daikaku-ji mengeluarkan perintah kaisar agar samurai di seluruh negeri bergerak menumbangkan keshogunan. Keshogunan Kamakura akhirnya tumbang akibat perlawanan yang dipimpin Ashikaga Takauji dan Nitta Yoshisada. Kaisar Go-Daigo kemudian menjalankan kediktatoran kaisar dalam pemerintahan yang bersifat otokrasi. Kaisar Go-Daigo mengganti nama zaman menjadi zaman Kemmu, sehingga periode tersebut dinamakan Restorasi Kemmu. Namun ternyata pemerintahan Kaisar Go-Daigo hanya menghasilkan kekacauan politik. Pihak samurai yang berjasa menumbangkan Keshogunan Kamakura merasa tidak puas atas penghargaan dan hadiah yang diterima dari istana.

Ashikaga Takauji yang berangkat untuk memadamkan Pemberontakan Nakasendaiternyata berubah menjadi pembelot. Takauji mendapat dukungan dari kalangan samurai yang merasa tidak puas terhadap kaisar. Sebagai akibatnya, Kaisar Go-Daigo memerintahkan Nitta Yoshisada danKitabatake Akiie untuk membunuh Ashikaga Takauji. Pasukan Nitta ditaklukkan pasukan Ashikaga dalam Pertempuran Hakone-Takenoshita. Namun, pasukan Ashikaga yang memasuki ibu kota Kyoto berhasil diusir pasukan Kitabatake yang diturunkan dariProvinsi Mutsu. Ashikaga Takauji dan pasukannya dipaksa mundur sampai keKyushu.

Pada tahun 1336, Pasukan Ashikaga menaklukkan pasukan kekaisaran dalamPertempuran Tatarahama di Kyushu. Kemenangan ini menjadikan Pulau Kyushu berada di bawah kekuasaan pasukan Ashikaga. Tahun berikutnya, setelah menerima perintah Kaisar Kōgon yang berasal dari faksi Jimyō-in, pasukan Ashikaga bergerak maju menuju Kyoto. DalamPertempuran Minatogawa, pasukan kekaisaran yang terdiri dari pasukan Nitta Yoshisada dan Kusunoki Masashige dikalahkan pasukan Ashikaga, sedangkan sisanya bertahan dan terkepung di Gunung Hiei. Perdamaian tercapai untuk sementara waktu antara Kaisar Go-Daigo dan Ashikaga Takauji. Setelah merampas Tiga Harta Sucidari kaisar, Ashikaga Takauji mendirikan kekaisaran Istana Utara (Hokuchō) di Kyoto dengan Kaisar Komyō sebagai kaisar yang baru.

Kaisar Go-Daigo melarikan diri ke Yoshino. Tiga Harta Suci yang diserahkan kepada pihak Istana Utara menurut Kaisar Go-Daigo adalah barang palsu, sehingga Istana Utara diklaim sebagai bukan pemerintah yang sah. Pemerintahan tandingan yang didirikan Kaisar Go-Daigo di Yoshino disebut Istana Selatan (Nanchō) atau Istana Yoshino. Istana Selatan mengutus para pangeran untuk pergi ke daerah Hokuriku dan Kyushu untuk memperkuat klaim bahwa Istana Selatan adalah tahta yang sah.

Masih pada tahun 1336, Ashikaga Takauji menetapkan Kemmu Shikimoku (Undang-undang Kemmu) yang merupakan prinsip dasar bagi kebijakan pemerintah keshogunan. Selain itu, Kemmu Shikimoku dijadikan landasan bagi Ashikaga Takauji untuk mendirikan pemerintahan baru yang disebut Keshogunan Muromachi. Selanjutnya pada tahun 1338, Istana Utara mengangkat Ashikaga Takauji sebagai Seii Taishogun. Pengangkatan ini menjadikannya sebagai shogun pertama Keshogunan Muromachi.

Sumber: id.wikipedia.org

Sejarah klasik Jepang Era Muromachi: Zaman Nanboku-Cho

Gunung Yoshino sekarang, salah satu wilayah peninggalan dinasti era Nanboku Cho


Zaman Nanboku-cho (南北朝時代 Namboku-chō Jidai) atau zaman Istana Utara-Istana Selatan (1336-1392) adalah salah satu pembagian periode dalam sejarah Jepang di awal zaman Muromachi. Istilah zaman Nanboku-cho biasanya dipakai untuk menyebut periode antara tahun 1336-1392 ketika pemerintah dan kekaisaran Jepang terbelah dua menjadi Istana Selatan (Yamato no Kuni Yoshino Angū, atau Istana Sementara Yoshino) dan Istana Utara di Kyoto(Yamashiro no Kuni Heian-kyō). Kedua belah pihak masing-masing mengklaim sebagai pemegang tahta yang sah. Walaupun demikian, Perang Genkō yang menandai kejatuhan Keshogunan Kamakura (1331-1333) dan Restorasi Kemmu (1333-1336) sering dikatakan terjadi pada zaman Nanboku-cho.

Pada tahun 1336, shogun Ashikaga Takauji mendirikan Istana Utara (Hokuchō) di Kyoto dengan Kaisar Kōmyō sebagai kaisar. Sementara itu, Kaisar Godaigo mendirikan Istana Selatan (Nanchō) dalam pengungsian di Yoshino. Zaman Nanboku-cho berakhir ketika Istana Selatan bersatu dengan Istana Utara pada tahun 1392.

Sekilas Sejarah Jepang Klasik: Zaman Muromachi (Ashikaga)

Zirah perang peninggalan zaman Muromachi kisaran tahun1346


Zaman Muromachi (室町時代 muromachi jidai) atau zaman Keshogunan Ashikaga(sekitar 1338 - sekitar 1573) adalah salah satu pembagian periode dalam sejarah Jepang ketika keshogunan Ashikaga yang juga dikenal sebagai Keshogunan Muromachi berkuasa di Jepang. Pemerintah Ashikaga berpusat di Muromachi, Kyoto sehingga disebut Keshogunan Muromachi.

Pada tahun 1336, Ashikaga Takauji mendirikan Keshogunan Muromachi (Istana Utara) sebagai tandingan kaisar Godaigo dari Istana Selatan. Terpecahnya kekaisaran menjadi Istana Utara-Istana Selatan berlangsung sampai Istana Selatan ditaklukkan Istana Utara pada tahun 1392.
Kedudukan kaum bushi berada di atas kedudukan kaisar setelah Istana Utara berhasil menundukkan Istana Selatan, tapi kondisi keuangan dan kondisi militer Keshogunan Ashikaga menjadi lemah akibat perang berkepanjangan. Pergolakan di dalamklan Ashikaga yang disebut Peristiwa Meiōnoseihen merupakan awal zaman Sengoku yang penuh intrik, perebutan kekuasaan, kerusuhan, dan dihapuskannya sistem tanah milik bangsawan.

Sekilas Sejarah Jepang Era Feodal: Zaman Restorasi Kemmu

 
Kaisar Go Daigo, salah satu penguasa era Restorasi Kemmu


Restorasi Kemmu (建武の新政 Kemmu no shinsei,Pemerintah baru Kemmu) adalah periode sejarah Jepang yang berlangsung antara tahun 1333 hingga 1336. Setelah runtuhnya Keshogunan Kamakura, Kaisar Go-Daigo kembali bertahta pada tahun 1333, dan mendirikan pemerintah baru dengan kekuasaan yang terpusat di tangan kaisar. Kemmu adalah nama zaman baru yang dimulai tahun 1334. Istilah "Restorasi Kemmu" merupakan terjemahan dari istilah serupa, Kemmu no Chūkō (建武の中興Restorasi Kemmu) yang digunakan di Jepang hingga sebelum Perang Dunia II. Sebagian sejarawan juga menyebut periode ini sebagai periode Pemerintah Kemmu (建武政権Kemmu seiken).

Ketidakpuasan terhadap pemerintahan otokrasi dijalankan Kaisar Go-Daigo melanda kalangan samurai. Pemerintah Kaisar Go-Daigo akhirnya ditumbangkan Ashikaga Takauji pada tahun 1336 yang sekaligus menandai berakhirnya periode Restorasi Kemmu.

Sekilas Sejarah Jepang Era Feodal: Zaman Kamakura

 
Shoko-o, patung yang dipahat oleh Koyu, era Kamakura


Zaman Kamakura (鎌倉時代 kamakura jidai)(sekitar 1185 sekitar 1333) adalah salah satu pembagian periode dalam sejarah Jepang ketika pemerintahan militer (keshogunan) terletak di Sagami Kamakura, sehingga zaman ini dinamakan zaman Kamakura.
Ada perbedaan pendapat tentang tahun terbentuknya keshogunan Kamakura. Pendapat yang populer mengatakan zaman Kamakura dimulai tahun 1192 ketika Minamoto no Yoritomo ditunjuk sebagai Seitaishogun dan membentuk pemerintah Kamakura. Pendapat lain mengatakan zaman Kamakura dimulai tahun 1180 ketika Minamoto no Yoritomo menyerang klan Taira.

Thursday, February 26, 2015

Sekilas Sejarah Jepang Klasik: Zaman Heian

Pakaian wanita trdisional era Heian


Zaman Heian (平安時代 Heian jidai) (794 - sekitar 1185) adalah salah satu zaman dalam pembagian periode sejarah Jepang yang berlangsung selama 390 tahun, dimulai dari tahun 794 ketika Kaisar Kanmumemindahkan ibu kota ke Heian-kyō hingga dibentuknya pemerintah Keshogunan Kamakura sekitar tahun 1185. Periode ini ditandai dengan puncak kemajuan pengaruh TiongkokTaoisme, dan Buddhisme di Jepang. 

Zaman Heian juga dianggap sebagai zaman keemasan istana kekaisaran dan senidi istana, khususnya puisi dan sastra. Meskipun secara formal kekuasaan berada di tangan kaisar, kekuasaan pemerintahan berada di tangan klan Fujiwara, sebuah klan bangsawan yang memiliki hubungan perkawinan dengan keluarga kekaisaran. Ibu dari sejumlah besar kaisar Jepang berasal dari klan Fujiwara. Dalam bahasa Jepang, Heian (平安) berarti kedamaian dan ketenangan.

Sumber: id.wikipedia.org

Sekilas Sejarah Jepang Klasik: Zaman Nara



Zaman Nara (奈良時代 nara jidai) (710 - 794) adalah salah satu zaman dalam pembagian periode sejarah Jepang yang dimulai ketikakaisar wanita Genmei memindahkan ibu kota kekaisaran ke Heijō-kyō (Nara) pada tahun710, berlangsung selama 84 tahun hinggakaisar Kanmu memindahkan ibu kota keHeian-kyō pada tahun 794.

Fujiwara Nofuhito dianggap berperan besar dalam pemindahan ibu kota ke Nara. Nara dibangun mengikuti ibu kota Tiongkok diChang'an. Nara dirancang sebagai kota pemerintahan dengan sebagian besar penduduknya merupakan pegawai pemerintah.

Sistem hukum Asuka kiyomihara dan Taiho ritsuryō yang mulai diberlakukan zaman sebelumnya dikaji kembali dan direvisi agar isinya sesuai dengan keadaan dalam negeri Jepang. Walaupun pelaksanaannya masih dalam tahap coba-coba, pada zaman ini Jepang sudah bertujuan menjadi negara hukum, sistem pemerintahan pusat dengan kekuasaan otokrasi di tangan kaisar.