Replika San Juan Bauitista, Kapal Galleon buatan Jepang tahun 1613. Replika ini dibuat di Ishinomaki, Jepang |
Setelah negara berhasil diamankan dan dipersatukan oleh Tokugawa Ieyasu pada tahun 1603, Jepang ternyata semakin menutup diri dari dunia luar, terutama karena semakin menguatnya pengaruh agama Kristen.
Pada 1650, kecuali untuk pos perdagangan bagi Belanda di Dejima, Nagasaki, dan beberapa perdagangan dengan Cina, para orang asing menjadi subyek atas hukuman mati, dan warga Jepang yang beralih menjadi Kristen menerima penganiayaan. Senjata api hampir sepenuhnya dihilangkan untuk kembali kepada senjata yang dianggap lebih "beradab", pedang. Berpergian ke luar negeri dan pembuatan kapal-kapal besar juga dilarang. Sejak saat itu di Jepang mulailah sebuah periode pengasingan yang damai, makmur, dan disertai dengan sedikit kemajuan, yang dikenal sebagai zaman Edo.
"Orang-orang barbar" tersebut 250 tahun kemudian akan kembali lagi setelah mereka memperkuat diri melalui proses industrialisasi, dan mengakhiri isolasi Jepang melalui pembukaan paksa perdagangan Jepang, oleh kedatangan armada militer Amerika Serikat di bawah pimpinan Komodor Matthew Perry pada tahun 1854.
sumber: id.wikipedia.org
No comments:
Post a Comment