Buku harian dan puisi
Lukisan abad ketiga belas (emakimono) Buku Harian Murasaki Shikibu, memperlihatkan Ratu Shōshi dengan Kaisar Go-Ichijō sewaktu masih bayi, dan dayang-dayang di balik kichō. |
Murasaki Shikibu Shu adalah kumpulan 128 puisi yang menurut Mulhern "disusun dalam urutan biografi". Susunan asli kumpulan puisi ini sudah hilang. Menurut tradisi, setelah ditulis, puisi kemudian diteruskan ke orang lain untuk disalin. Sebagian dari puisi tampaknya ditulis untuk seorang kekasih, kemungkinan ditujukan kepada suaminya sewaktu masih hidup, tapi dia mungkin hanya mengikuti tradisi, dan menulis puisi cinta sederhana. Isinya berisi detail biografi: dia menyebutkan seorang saudara perempuan yang meninggal, kunjungan ke Provinsi Echizen bersama ayahnya dan puisi yang ditulisnya untuk Shōshi. Puisi Murasaki diterbitkan pada tahun 1206 oleh Fujiwara Teika, dalam bentuk yang menurut Mulhern sebagai koleksi yang paling mendekati bentuk aslinya pada sekitar waktu yang sama Teika memasukkan karya terpilih Murasaki dalam sebuah antologi kekaisaran, Shin Kokin Wakashū.
Hikayat Genji
Karya paling terkenal dari Murasaki Shikibu adalah Hikayat Genji, novel tiga bagian yang terdiri dari 1.100 halaman dan 54 bab.Penulisan novel ini diperkirakan perlu waktu satu dekade. Bab-bab paling awal mungkin ditulis untuk majikan sewaktu dia masih bersuami atau tidak lama setelah suaminya meninggal. Dia terus menulis selama bekerja di istana dan kemungkinan selesai ditulis ketika dia masih bekerja untuk Shōshi. Michinaga memberinya kertas berharga mahal dan tinta, dan bantuan ahli kaligrafi. Jilid pertama yang ditulis tangan kemungkinan disusun dan dijilid oleh para dayang.Lukisan Hikaru Genji oleh Kunisada dari abad ke-19. |
Tema-tema dalam Hikayat Genji umum ditemui pada masa-masa itu, dan didefinisikan oleh Shively sebagai mengemas "tirani waktu dan kesedihan cinta romantis yang tak terhindari".Tema utamanya adalah kerapuhan hidup, "kesedihan eksistensi manusia" atau mono no aware, istilah yang dipakainya lebih dari seribu kali dalam Hikayat Genji. Keene berspekulasi bahwa dalam kisah "pangeran bersinar" (Hikaru Genji), Murasaki mungkin telah menciptakan untuk dirinya sendiri, sebuah pelarian ideal dari kehidupan istana yang kurang menyenangkan untuknya. Tokoh Pangeran Genji dibentuknya sebagai protagonis yang berbakat, tampan, berbudi halus, namun masih manusiawi dan simpatik. Menurut Keene, Genji memberikan gambaran mengenai periode Heian, misalnya tentang maraknya hubungan cinta, meskipun perempuan biasanya tetap tak terlihat di belakang layar, tirai, atau fusuma.
Menurut Helen McCullough karya Murasaki memiliki daya tarik universal dan berpendapat bahwa Hikayat Genji melampaui baik genre maupun zaman. Tema dasar dan latar, cinta di istana Heian, dan asumsi-asumsi budaya berasal dari pertengahan zaman Heian. Namun kegeniusan Murasaki Shikibu yang unik telah membuat karyanya berarti bagi banyak orang sebagai sebagai pernyataan kuat dari hubungan antarmanusia, kemustahilan kebahagiaan abadi dalam cinta ... dan yang terpenting, dalam dunia penuh kesengsaraan, kepekaan terhadap perasaan orang lain". Pangeran Genji mengakui bahwa dalam diri setiap kekasihnya terdapat kecantikan dari dalam seorang wanita dan kerapuhan hidup, yang menurut Keene, membuatnya heroik. Hikayat Genji populer di semua kalangan. Kaisar Ichijō meminta agar cerita itu dibacakan untuknya meskipun ditulis dalam bahasa Jepang. Pada tahun 1021, semua bab diketahui sudah selesai ditulis, dan karya ini sulit diperoleh di daerah-daerah sehingga banyak dicari orang.
Warisan
Reputasi dan pengaruh Murasaki tidak berkurang sejak dari masa hidupnya, ketika dia, bersama penulis wanita lainnya dari zaman Heian, berperan penting dalam mengembangkan bahasa Jepang sebagai bahasa tulisan. Tulisannya dijadikan bacaan wajib untuk para penyair istana sejak awal awal abad ke-12, bersamaan mulai dipelajari karya-karya Murasaki Shikibu oleh para cendekiawan. Tidak sampai seabad sejak wafatnya, ia sudah sangat dihormati sebagai seorang penulis klasik. Pada abad ke-17, karya Murasaki dijadikan simbol filsafat Konfusianisme dan perempuan dianjurkan untuk membaca buku-bukunya. Pada tahun 1673, Kumazawa Banzan berpendapat bahwa tulisannya sebagai berharga terutama dalam penggambaran emosi dan sensitivitas. Menurut dia dalam Discursive Commentary on Genji, ketika "perasaan manusia tidak dipahami, maka keselarasan Lima Hubungan Manusia hilang."Hikayat Genji disalin dan digambar dalam berbagai bentuk sejak satu abad setelah Murasaki wafat. Genji Monogatari Emaki adalah lukisan gulung asal akhir zaman Heian (abad ke-12, terdiri dari empat gulung, 19 lukisan, dan 20 lembar kaligrafi. Ilustrasi dipastikan berasal dari antara tahun 1110 dan 1120, dan untuk sementara disepakati sebagai karya Fujiwara no Takachika dan kaligrafi karya berbagai ahli kaligrafi kontemporer ternama. Gulungan ini disimpan di Museum Gotoh dan Museum Seni Tokugawa.
Pada abad ke-17, keluhuran budi wanita dikaitkan dengan pengetahuan sastra menyebabkan meningkatnya permintaan terhadap genji-e, sebutan untuk barang-barang yang berkaitan dengan Murasaki Shikibu atau karya-karya yang inspirasinya berasal dari Hikayat Genji. Perangkat maskawin berhias adegan dari Hikayat Genji atau lukisan Murasaki Shikibu terutama sangat populer di kalangan wanita bangsawan. Pada abad ke-17, genji-e secara simbolis meninggikan status budaya mempelai wanita. Pada abad ke-18, genji-e merupakan simbol keberhasilan perkawinan. Pada tahun 1628, putri dari Tokugawa Iemitsu memiliki seperangkat kotak pernis yang dibuat khusus untuk pernikahannya. Pangeran Toshitada menerima sepasang partisi genji-e yang dilukis oleh Kano Tan'yū sebagai hadiah pernikahannya pada tahun 1649.
Murasaki menjadi subjek populer lukisan dan ilustrasi yang menampilkan dirinya sebagai seorang penyair sekaligus wanita berbudi luhur. Dalam lukisan, dia sering digambarkan sedang duduk di belakang mejanya di Kuil Ishiyama-dera, menatap Bulan untuk mencari inspirasi. Pada abad ke-17, Tosa Mitsuoki membuatnya sebagai subjek lukisan gulung untuk digantung di dinding. Hikayat Genji dijadikan subjek favorit para seniman cukil kayu ukiyo-e selama berabad-abad, seperti oleh Hiroshige, Kiyonaga, dan Utamaro yang masing-masing menggambar ilustrasi dari berbagai edisi novel yang berbeda. Seni Genji dari periode-periode awal dianggap sebagai simbol budaya istana. Namun pada pertengahan zaman Edo, ukiyo-e bergambar tokoh-tokoh Hikayat Genji diproduksi massal dengan teknik cukil kayu sehingga menjadi komoditas terjangkau oleh kalangan samurai dan rakyat biasa.
Dalam Envisioning the "Tale of Genji", Shirane mengamati bahwa "Hikayat Genji telah dijadikan berbagai macam barang dagangan untuk khalayak yang berbeda menggunakan berbagai macam media selama lebih dari seribu tahun ... tak tertandingi oleh artefak atau teks bahasa Jepang lainnya." Karya dan penulisnya dipopulerkan melalui ilustrasi-ilustrasi di berbagai media: emaki (gambar gulung), byōbu-e (lukisan pembatas ruang), ukiyo-e (cetak cukil kayu), film, komik, dan pada zaman modern, sebagai manga.Dalam kisah fiksi kehidupan Murasaki, The Tale of Murasaki: A Novel oleh Liza Dalby, Murasaki diceritakan terlibat percintaan selama perjalanan dengan ayahnya ke Provinsi Echizen.]
Lukisan tinta di atas kipas kertas emas dari abad ke-17, memperlihatkan Murasaki sedang menulis. |
Desain uang kertas Jepang 2.000 yen dibuat untuk mengenang Murasaki Shikibu. |
Pada tahun 2008, Kyoto mengadakan perayaan yang berlangsung selama setahun untuk memperingati ulang tahun ke-1000 Hikayat Genji. Perayaan dimeriahkan dengan perlombaan puisi, kunjungan ke Museum Hikayat Genji di Uji dan Ishiyama-dera. Di Ishiyama-dera dipamerkan boneka Murasaki Shikibu dalam ukuran sebenarnya. Perayaan ini juga menampilkan wanita berbusana kimono 12 lapis model zaman Heian yang disebut jūnihitoe, lengkap dengan wig yang panjangnya hingga semata kaki. Murasaki Shikibu dan karya-karyanya dijadikan inspirasi untuk pameran di museum dan manga bertemakan Genji. Ilustrasi sisi belakang uang kertas ¥2.000 dibuat untuk memperingati Murasaki Shikibu dan Hikayat Genji. Nama Jepang untuk tanaman semak Callicarpa japonica adalah murasaki shikibu.
Universitas Harvard menyimpan Genji Album yang pada tahun 1970-an diketahui berasal dari tahun 1510. Album tersebut dianggap sebagai karya terawal dari jenisnya. Isinya terdiri dari 54 lukisan karya Tosa Mitsunobu dan 54 lembar kaligrafi di atas kertas shikishi dalam lima warna yang ditulis oleh seniman ahli kaligrafi. Gambar-gambar ini disimpan dalam kotak asal periode Edo, berikut ilustrasi depan hasil karya Tosa Mitsuoki asal sekitar tahun 1690. Album ini berisi lembar jaminan keaslian Mitsuoki untuk lukisan nenek moyangnya dari abad ke-16.
sumber: id.wikipedia.org
No comments:
Post a Comment