Pemandangan Gunung Fuji dan Pohon Maple Daun Merah

Pemandangan Gunung Fuji dan Pohon Maple Daun Merah

Wednesday, February 25, 2015

Sejarah Jepang: Era Modern

Para Samurai Satsuma era Perang Boshin


Pasca kedatangan Komodor Matthew Perry dan "Kapal Hitam" Angkatan Laut Amerika Serikat Pada 31 Maret 1854, yang akhirnya memaksa Jepang untuk membuka diri terhadap Dunia Barat melalui Perjanjian Kanagawa. Perjanjian-perjanjian berikutnya dengan negara-negara Barat pada era Bakumatsu membawa Jepang ke dalam krisis ekonomi dan politik. Kalangan samurai yang menganggap Keshogunan Tokugawa sudah melemah, akhirbya mengadakan pemberontakan hingga pecah Perang Boshin tahun 1867-1868.

Pasca tumbangnya Keshogunan Tokugawa, pemerintahan dikembalikan ke tangan kaisar (Restorasi Meiji) dan sistem domain dihapus. Semasa Restorasi Meiji, Jepang mengadopsi sistem politik, hukum, dan militer dari Dunia Barat. Kabinet Jepang mengatur Dewan Penasihat Kaisar, menyusun Konstitusi Meiji, dan membentuk Parlemen Kekaisaran. Restorasi Meiji merubah Jepang menjadi negara industri modern dan sekaligus kekuatan militer dunia yang menimbulkan konflik militer ketika berusaha memperluas pengaruDimasatorialnya di Asia. Setelah mengalahkan Cina dalam Perang Sino-Jepang dan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang, Jepang menguasai Taiwan, separuh dari Sakhalin, dan Korea.

Diawal abad ke-20, Jepang mengalami "demokrasi Taisho" dengan bayang-bayang bangkitnya agresi ekspansionisme dan militerisme Jepang. Dimasa Perang Dunia I, Jepang berada di pihak Sekutu yang menang, sehingga Jepang dapat memperluas pengaruh dan wilayah kekuasaan. Jepang terus melakukan ekspansi dengan menduduki Manchuria pada tahun 1931. Dua tahun kemudian, Jepang keluar dari Liga Bangsa-Bangsa setelah dikecam oleh internasional atas pendudukan Manchuria. Pada tahun 1936, Jepang menandatangani Pakta Anti-Komintern dengan Jerman Nazi, dan bergabung bergabung bersama Jerman dan Italia membentuk Blok Poros pada tahun 1941

Di tahun 1937, invasi Jepang ke Manchuria memicu terjadinya Perang Sino-Jepang Kedua (1937-1945) yang membuat Jepang mendapat sanksi embargo minyak dari Amerika. Pada 7 Desember 1941, Jepang melakukan serangan ke pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat,Pearl Harbor. Dengan serangan ini Jepang menyatakan perang terhadap Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda. Serangan Pearl Harbor menyeret AS ke dalam Perang Dunia II. 

Setelah kampanye militer yang panjang di Samudra Pasifik, Jepang kehilangan wilayah-wilayah yang dimilikinya pada awal perang. Amerika Serikat melakukan pengeboman strategis di Tokyo, Osaka dan kota-kota besar lainnya. Puncaknya, AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945 (Hari Kemenangan atas Jepang).

Perang yang berkepanjangan sangat membawa penderitaan bagi rakyat Jepang dan rakyat di wilayah jajahan Jepang. Jutaan orang tewas di negara-negara Asia yang diduduki Jepang di bawah slogan Kemakmuran Bersama Asia. Industri dan infrastruktur di Jepang pun mayoritas hancur akibat perang. Pihak Sekutu berusaha melakukan repatriasi besar-besaran etnik Jepang dari negara-negara Asia yang pernah dikuasai Jepang. Pengadilan Militer Internasional untuk Jepang yang diselenggarakan pihak Sekutu mulai 3 Mei 1946 berakhir dengan dijatuhkannya hukuman bagi sejumlah pemimpin Jepang yang terbukti bersalah melakukan kejahatan perang.

Tahun 1947, Jepang mulai memberlakukan Konstitusi Jepang yang baru. Berdasarkan konstitusi baru, Jepang ditetapkan sebagai negara yang menganut paham pasifisme dan demokrasi liberal. Pendudukan AS atas Jepang secara resmi berakhir pada tahun 1952 dengan ditandatanganinya Perjanjian San Francisco. Walaupun demikian, pasukan AS tetap mempertahankan pangkalan-pangkalan strategis di Jepang, khususnya di Okinawa.Perserikatan Bangsa-Bangsa secara secara resmi menerima Jepang sebagai anggota pada tahun 1956.

Pasca Perang Dunia II, Jepang mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat, dan menempatkan Jepang sebagai kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, dengan tingkat pertumbuhan produk domestik bruto sebesar rata-rata 10% per tahun selama empat dekade. Pesatnya pertumbuhan ekonomi Jepang berakhir pada awal tahun 1990-an setelah runtuhnya ekonomi gelembung.

Sumber: id.wikipedia.org

No comments:

Post a Comment